Monday, December 28, 2009

Surat Untuknya

Apakah kita memang seharusnya bersama?
Tak pernah terlintas di benakku dulu
Betapa aku akan merindukan dirimu
Dirimu yang dulu pernah bersarang dalam hatiku
Jauh dalam lubuk hatiku saat ini
Lubang tempatmu dulu berada masih menganga dengan lebar
Secara konstan mengingatkanku akan dirimu
Apakah aku jatuh hati padamu?
Tidak, aku telah jatuh cinta padamu
Hingga saat terakhir benang merah diputus,
Ada beberapa yang belum sempat terucap
Kata-kata yang saat ini masih menggantung di ujung lidahku...

"Ya, aku mencintaimu..."

Memang aku yang menggunting benang itu
Memang aku yang telah memercikan sorot pilu di mata indahmu saat itu
Tak dapat kukatakan bahwa sekarang aku menyesal mengakhiri segalanya
Hanya dapat kusampaikan pesan rindu ini padamu
Bahkan mungkin sudah tidak pantas untuk kusampaikan
Aku sudah kehilangan hakku untuk itu

Wahai dirimu,
Bertekad sudah hatiku
Untuk tidak bersama dengan pria lain
Tidak bila dia tidak sanggup menaklukanku
Sebagaimana dirimu dulu
Tidak bila dia tidak dapat membuatku bertekuk lutut di hadapannya
Sebagaimana dirimu dulu
Tidak, tidak ada yang istimewa dari dirimu
Hanya kepolosan dan kejujuranmu
Yang telah membuatku jatuh dan terpana kepadamu

Sayang, sekarang semua telah berubah
Kau tidak lagi melihatku seperti dulu
Tidak lagi seperti orang yang selalu kurindukan

Seorang yang polos
Seorang yang pemalu
Seorang yang manis
Seorang yang kikuk
Seorang yang membuatku mabuk

Setiap katamu sekarang bagai pisau
Menusuk-nusuk diriku hingga berlubang
Membuatku begitu rapuh dan ringkih
Yang dulu dan hingga kini
Tetap menunggumu untuk jujur...

0 statement(s):