Tuesday, November 10, 2009
sebuah bulan yang sejak dahulu ku ikuti
membiarkan langkahku terseok deminya
aus sudah alas kakiku hanya deminya
hingga kini tiba-tiba bulan menghilang
entah kemana perginya sang pujaan hati
mungkin tertutup sekilas awan atau sepenuhnya tiada
sinarnya yang pucat memenuhi jiwa
kini tiada berbekas hingga ke akal
aku mengais setiap dedaunan
mengharap sisa sinarnya dapat ditemukan
hanya luka dan siksa berbekas di tangan
mengores janji yang telah terukir dalam di jantung
dulu kukorbankan matahari untuk bulanku yang kucinta
matahari yang telah berada di sisiku sekian lamanya
hingga bulan tiba menyusup di darahku
mengalir memenuhi jantungku
mungkin bukan dia menghilang
hanya darahku telah habis karena mengejarnya
atau mataku yang kemudian menolak untuk melihatnya
yang jelas rasa itu telah tiada
kukira bulan sudah cukup tinggi
kukira bulan sudah cukup jauh
namun bintang berpendar mencoba menarik hati
bintang kecil yang dulu adalah matahari
rupanya matahari tak pernah pergi
ntah memang itu takdirnya
atau aku yang memang tak dapat melupakannya
namun matahari kembali membakar darah dan mencairkan airmataku
haha, sudah lama aku tidak tersiksa
demi bulan dulu aku tersenyum
membuang segala bayangan hitamku di balik punggungku
tak kusangka aku akan menangis sekarang karena bulan...
sekarang rasa sudah tak lagi sama
mungkin yang kubutuhkan adalah langit untukku bernaung
mungkin yang kubutuhkan adalah selimut untukku bergelung
atau mungkin tempat tidur untukku beristirahat selamanya
ingin rasanya ku berteriak memanggil segalanya
untuk berada di sisiku
untuk menemaniku
untuk mengisi kekosongan di hatiku
namun itu egois
mataku terpantul cermin jantung jiwaku
sehingga hanya diriku yang terlihat
sekarang aku sadar betapa sempitnya mataku
mungkin karena itu aku tak lagi melihat bulan
dan kembali melihat matahari
matahariku yang dulu nyaris tergapai
mungkin itulah mengapa aku menangis sekarang
aku tak tahu...
angin ribut seakan menyelimuti diriku,
menghalangiku dari apa yang nyata
aku berharap untuk dapat menutup mata
tanpa pernah harus untuk membukanya kembali
biarkan aku tertidur... lelap...
tenggelam dalam mimpi tanpa harus memilih bulan atau matahari...
*ini yg terpanjang yg pnh gw bikin
0 statement(s):
Post a Comment